Gelandang Liverpool, Harvey Elliott, mengungkapkan bahwa perjalanannya ke dunia sepakbola hampir terhenti saat Chelsea menilainya terlalu kecil untuk berkembang di klub tersebut.

Berusia 21 tahun, Elliott kini telah menemukan rumah barunya di Anfield, menjadi bagian vital dari skuad utama Liverpool. Namun, sebelum gemerlapnya bersama The Reds, Elliott menghadapi penolakan yang memilukan dari Chelsea.

“Saya pernah berada di beberapa klub ketika masih muda. Salah satunya adalah Chelsea, di mana saya tidak diterima karena dianggap terlalu kecil,” ujarnya kepada The Reds Roundtable.

Meskipun dikenal karena kecepatan dan kelincahannya, staff pelatih Chelsea pada waktu itu meragukan kemampuan Elliott karena fisiknya yang tidak cukup besar.

“Saya hanya bermain dengan teman-teman saya selama satu tahun, seperti di Sunday League, ketika saya berusia 11 atau 12 tahun. Saya juga berada di Fulham, tapi tidak terlalu menikmatinya,” paparnya.

Namun, nasib Elliott berubah ketika Fulham memberinya kesempatan untuk mengikuti uji coba. Meskipun awalnya dianggap terlalu kecil, Fulham melihat potensinya dan memberinya kesempatan untuk berkembang.

“Saya mengikuti uji coba di Fulham ketika berusia 13 tahun dan akhirnya bermain di sana hingga usia 16 tahun,” ceritanya.

Meskipun demikian, penolakan dari Chelsea meninggalkan luka yang dalam pada Elliott. Ia merasa hampir kehilangan harapan untuk berkarier sebagai pemain sepakbola.

“Saya merasa sangat putus asa pada saat itu. Bagi seorang pemuda, mendengar bahwa Anda tidak dianggap cukup baik untuk diberi kesempatan bermain atau mendapatkan kontrak, itu sangat menyakitkan,” ujarnya kepada We Are Liverpool Podcast.

Namun, keputusan Chelsea untuk melepasnya menjadi berkah bagi Elliott. Perjalanannya dari pemuda diabaikan menjadi bintang yang bersinar di Liverpool, membuktikan bahwa ketekunan dan kegigihan dapat mengatasi segala rintangan.